World Clock

Flash Back Memory

Hari ini adalah hari pertama aku masuk kuliah. Tak ada sesuatu pun yang spesial hingga sekarang. Tapi, satu hal yang membuat aku terkejut adalah ketika seorang guru menyebut nama seorang mahasiswa di belakangku, Rezkii Pradana. Aku baru ingat, Rezkii adalah temanku dulu, tepatnya dia adalah mantanku. Sekilas terbesit kenangan indahku bersamanya dulu, sekilas juga aku sangat berharap dapat mengulangnnya kembali. Karena aku masih sayang kepadanya.
Ketika jam istirahat aku mendatanginya, berharap dia mengenalku dan tidak lupa aku. Aku juga berharap ini adalah awal baik untukku dengan dia lagi.
“Rezki.. Masih ingat aku gak..?”

“Emh.. sory kamu siapa ya..? Aku sedikit lupa.”
“Masak lupa..? Ini aku.. Aku ..”
“Haii sayang.. Kenalan sama teman-teman barumu ya..?”, kata seorang gadis cantik semampai memotong pembicaraanku
Sayang..? Kenapa gadis itu memanggil Rezkii sayang..? Jangan-jangan dia cewek Rezkii..? Itu yang aku fikirkan.. Siapa gadis ini..? Rezkii pun memperkenalkan gadis ini kepadaku. Iya.. gadis ini, Shelly, adalah kekasih Rezkii sejak SMA dulu. Shelly pun langsung mengajak Rezkii pergi, dia menyapaku ramah dan pergi meninggalkanku. Sejak itu pun sirnalah harapanku untuk mengulang kembali masa indahku dengan Rezkii.

------------------------------

Hari-hari pun berlanjut. Tak kusangka dengan pertemuan kami di universitas ini membuat kami menjadi sahabat, tentunya dengan Shelly dan kedua sahabatku, Rere dan Radit. Bagiku untuk sekarang ini sudah cukup, setidaknya aku bisa dekat dengan Rezkii, tapi tentu saja aku tidak berniat merebut Rezkii dari Shelly, aku bukan tipe cewek seperti itu. Bagiku, yang penting Rezkii bahagia. Hari-hari yang kami berlima lalui bersama menambah rasa senang dan cemburuku kepada Rezkii. Karena, semakin berjalannya hari aku melihat Rezkii dan Shelly semakin bahagia dan mesra. Aku cemburu.
Tapi, kemesraan dan kekompakkan Rezkii dan Shelly berakhir, ketika Rezkii memergoki Shelly dan Radit berduaan di koridor. Awalnya Rezkii hanya mengintip mereka dari balik dinding, tapi Rezkii mulai marah dan menghampiri mereka ketika Radit mencium kening Shelly. Ketika itu juga aku yang akan melewati koridor juga melihat mereka bertiga bertengkar, melihat Rezkii memukul Radit hingga pergi.
“Enggak aku sangka kamu khianatin aku !!!!”
“Apa..? Khianatin kamu..? Jujur ya.. aku lebih milih Radit dari pada kamu. Aku sembunyiin ini semua karena, aku gak mau bikin kamu sedih. Karena aku tahu kamu sayang banget sama kau.”
“Sayang..? Mulai karang enggak lagi. Mulai karang kita putus!!”
Shelly pun dengan gaya tak pedulinya pergi meninggalkan Rezkii. Sedangkan Rezkii, ia hanya merebahkan tubuhnya ke dinding sambil merenung sedih. Aku tak tega melihat Rezkii dikhianatin seperti ini. Aku pun menghampiri Rezkii untuk menghiburnya.
“Cewek bukan dia ja lagi. Shelly emang gitu. Gak usah difikirin. Buat apa mikirin seseorang yang udah khianatin kita dan enggak sayang lagi sama kita”
“Gita..? Sejak kapan kamu disini..?”
“Sejak tadi. Sory aku lihat semuanya.”

---------------------

Sejak saat itu aku kira mereka akan menjadi renggang dan Rezkii pun akan membiarkan Shelly begitu. Dugaanku benar, mereka renggang, tapi Rezkii malah terus-terusan berusaha untuk mendapatkan Shelly kembali. Dia bahkan meminta tolong padaku untuk membantu mereka berdua balikan. Uh... Terpaksa aku melakukannya. Demi Rezkii.
Sejak saat itu aku mulai meminta Shelly untuk memberi kesempatan kedua untuk Rezkii, untuk memafkannya, untuk menemuinya lagi, dan berbagai cara yang lain. Tapi, semua itu berbuah hasil...??? Tidak.. semuanya NIHIL. Entah kenapa Shelly bisa buta karna Radit. Secara..Lebih baik Rezkii daripada Radit. Rezkii lebih ganteng, dia lebih pinter, dan dia bisa buat kita nyaman di sampingnya. Entahlah.. aku sudah nyerah dengan “pekerjaan” ini.

--------------------------

Suatu sore, aku berada di rumah Rezkii untuk mengerjakan tugas bersama. Di sana aku bertemu dengan ibunya Rezkii. Aku ingat dulu, Rezkii sering menceritakan ibunya. Dulu ia memanggil ibunya dengan sebutan Umik. Dan sekarang pun juga begitu. Ibu Indri, tepatnya, menyambutku dengan hangat dan ramah. Ketika Rezkii berada di kamarnya untuk mengambil buku, aku berbincang dengan Ibu Indri. Aku baru tahu. Ternyata Rezkii telah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan ia lupa ingatan untuk beberapa memori. Itu terjadi sekitar 6 bulan setelah aku putus dengan dia. Pantas ia lupa dengan aku dan sama sekali tidak ingat.
Di tempat dekat kolam renang Rezkii, kami mengerjakan tugas. 2 jam penuh kami mengerjakannya. Setelah itu kami berbincang-bincang tentang dance mask party, acara rutin universitas.
“Git.. kamu ikut dance mask party gak..?”
“Au ah...gelap.. Enggak mungkin. Males”
“Halah Git.. kamu ikut ya.. Nanti sama aku deh pasangannya”
“Ha..?? apa..? Kok bisa,,? Nanti Shelly bisa cemburu. Lagian aku juga gak punya gaun satu pun.”
“Kalau masalah gaun sama perlengkapan lainnya aku yang ngurus.. Aku yang beliin. Ini usaha terakhirku untuk dapetin Shelly kembali. Dengan buat dia cemburu. Kalau kali ini gak bisa.. Aku akan lepasin dia”
Aku berusaha menolaknya, tapi tetap saja tidak bisa. Entah kenapa aku tergiur dengan tawarnnya. Aku deh pasanggannya. Aku jadi ingat waktu dulu aku ma dia. Akhirnya aku menyetujuinya.

-------------------------

Keesokkan harinya aku di ajak dia berkeliling mall untuk memilih gaun hingga segala accecories. Kami sudah mengitari mall sekitar 3 jam, tapi kami hanya mendapatkan kemeja dan jas untuk Rezkii yang aku pilihkan dan hanya highgils untukku. Akhirnya kami memutuskan untuk membeli makan siang. Tapi.. aku melihat sebuah gaun yang sangat indah di sebuah toko. Rezkii yang melihatku tercenggang melihat gaun itu menawarkanku untuk melihatnya. Ketika melihat gaun indah itu sangat indah... tapi harganya mahal. Aku mengajak Rezkii ke tempat lain. Tapi, Rezkii yang tahu aku mengkhawatirkan harganya hanya tersenyum manis dan memaksaku untuk mencoba gaun itu. Ternyata gaun itu cocok untukku. Tanpa pikir panjang Rezkii membelikannya untukku. Karena partynya akan dimulai 2 jam lagi. Rezkii dan aku segera menuju salon. Kami membenahi tatanan rambut dan segala sesuatu agar terlihat menarik. Setelah kira-kira 1 jam kami membenahi diri, kami pun selesai. Rezkii selesai lebih dahulu dibanding aku. Ketika aku keluar.. Rezkii melihatku kagum.
“Wau...”, gumamnya dengan tampang tercenggang
“Kenapa..? Ada yang salah ya...? atau ada yang kurang...? atau... aku terlihat jelek ya..?”
“Enggak. Kamu... Kamu cantiiiiiikk banget.”
“Ha...? hehehe Bohong ah.. Udah yuk.. keburu telat”
Aku pun dan Rezkii segera menuju tempat tujuan dance mask party. Sampai disana aku mulai gugup. Aku minder.. Aku kan tidak bisa apa-apa. Tapi Rezkii terus meyakinkanku dan memaksaku untuk ikut. Aku pun ikut, dan kali ini juga terpaksa untuk dia lagi. Sampai di dalam ruangan baru saja menginjakkan satu langkah. Semua mata tertuju kepada kami. Pasangan yang datang terakhit. Dengan gaun putih cantik yang ku pakai dan jas hitam putih yang di pakai Rezkii. Dan tentunya topeng silver yang kami gunakan.
“Wau... siapa mereka..?” “Wau... lihat cewek itu cantiik banget” “ Ya ampun... siapa cowok itu...? aku gak pernah lihat dia. Dia cakep banget ya.”
Belum berhenti semua bergumam, Aldy dan diva sang host berteriak “Wau..wau..wau... siapakah pasangan yang baru datang ini...? terlihat sangat tampan dan cantik”
“Aduuh... Mulai deh Aldy.. Aku gak bisa dibuat jadi pusat perhatian kayak gini”
“Udah tenang aja.. Kamu memang cantik kok. Gak salah kalau mereka semua kagum banget sama kamu”
“Huh... gak buat aku jadi lebih baik..”
“Hahahaha... Gita..Gita. Udah sana sama cewek-cewek laen”
Kami pun berpisah. Rezkii ke gerombolan cowok-cowok dan aku ke arah cewek-cewek. Aku yang baru masuk ke gerombolan cewek-cewek merasa sangat asing dengan keadaan anak-anak lain yang tidak mengenaliku, tapi hanya Rere yang mengenaliku. Hampir saja Rere menyebut namaku dengan keras ketika ia menyapaku, tapi aku segera membungkam mulutnya. Entah kenapa meskipun aku terlihat sangat cantik aku tidak ingin semua orang di sini mengenali aku. Cukup Rere dan Rezkii saja. 1 jam setelah itu, kami mulai berdansa dengan pasangan kami masing-masing. Tentu saja aku sangat gugup ketika aku dansa dengan Rezkii. Bukan karena aku takut salah gerakan, tapi aku terlalu dekat dengan dia. Apa lagi ini lagu slow jadi posisi kami tepat seperti berpelukan. Tanganku memeluk leher Rezkii dan Rezkii memeluk pinggangku. Waaaaaauuuu... aku shock!!
“Gita...”
“Ehmm...? Ada apa Rez..?”
“Kalung itu..? yang kamu kenakan.. dari siapa..?”
Apa Rezkii gak inget juga?? Ini kan dari dia.. Mungkin dia sama sekali lupa karena kecelakaan itu. “Ini.. ini kalung aku beli sendiri. hehehe. Kenapa Rez..?”
“Aku gak tau. Sepertinya aku ingat sesuatu tentang kalung itu. Aduuuh.. Apa ya..?”
Rezkii memaksakan untuk mengingat memori yang hilang itu sampai ia merintih kesakitan karena kepalanya mulai pusing. Aku yang panik melihat Rezkii seperti itu mengajaknya keluar. Dekat kolam di halaman. Di sana aku menyuguhkan secangkir lemon tea kepadanya. Ia masih mengira-ngira, ia masih berusaha untuk mengingat tentang kalung ini.
“Udah lah Rez. Gak usah dipaksain gitu lah.!!!”
“Gak bisa Git. Ada seseorang yang penting di kalung kamu itu. Aku inget sesuatu yang penting banget. Seseorang yang penting banget. Aku harus inget itu. Harus!!”
“Tapi gak gini Rezkii. Lihat donk. Kamu itu jadi aneh banget kalau berusaha nginget flash back memorymu itu. Hentiin ajalah. Gak penting kok”
“ENGGAK GIT!!! Aku harus inget itu. Kalu kamu gak suka aku gini ya pergi ja!!”
“Kok kamu gitu sih Rez.”
“Biarin. Kenapa..? Kamu marah..? Sebel aku gini..?! Terserah!! Aku Cuma pengen nginget tentang kalung itu. Pergi ja!!!”
“Rezkii .. Hufth... Kalung ini dari kamu Rez. Kamu kasih ini saat kita dulu jadian. 6 bulan sebelum kamu kecelakaan. Mungkin kamu udah lupa semua memory tentang kita dulu. Tapi, aku gak pernah lupa. Itu Rez. Aku dulu pacar kamu. Tapi itu dulu.”, jelasku pelan.
Setelah aku menjelaskannya semua. Aku mulai beranjak pergi. Meninggalkan Rezkii yang masih tak menyangka aku kekasihnya dulu. Entahlah.. Setidaknya aku sudah menjelaskannya semua. Aku mulai melangkah meninggalkan Rezkii. Tapi, Rezkii segera menarik tanganku. Membalikkan badanku. Dan ia memelukku. Apa..??! Rezkii memelukku.
“Gita... Aku udah inget semuanya. Semua memory kita dulu. Aku udah inget. Git.. maafin aku. Aku udah lupa sama kamu. Tapi, tu semua karena kecelakaan itu yang menyebabkan aku lupa ingatan. Tapi, karang aku udah inget semuanya Git. Gita.. Aku masih sayang sama kamu.”
“Bohong. Kamu sayangnya sama Shelly kan.”
“Enggak Git. Udah enggak lagi. Bener kata kamu dulu. Buat apa mikirin orang yang udah khianatin kita. Git.. aku sayang sama kamu. Pliisss trima aku kembali.”
“Kamu tulus..? Kamu serius..?”
“Aku serius Git.. Aku tulus banget sayang sama kamu. Apa kamu mau jadi kekasihku kembali..?”
Aku hanya tersenyum manis mendengar kata-katanya, lalu aku pun menjawab, “ Ia Rez.. Aku mau jadi kekasihmu lagi.”


THE END

0 comment:

Post a Comment

 
© 2009 - ♣ cappuccino time ♣ | Free Blogger Template designed by Choen

Home | Top

Sumber: http://jalur-berita.blogspot.com/2012/01/cara-mengubah-newer-postolder-post.html#ixzz2Tp9qPzhW