Film ini berdasarkan kisah nyata yang diadaptasi dari novel laris berjudul “Waktu Aku Sama Mika” dan “Karena Cinta Itu Sempurna” karangan Indi.
Film ini mengisahkan kisah cinta antara 2 orang sakit. Sang pria, Mika, diperankan oleh Vino G. Bastian menderita penyakit AIDS, ya HIV/AIDS. Dan yang wanita, Indi diperankan oleh Velve Vexia menderita Skoliosis.
Dalam film hasil produksi Investasi Film Indonesia dan First Media Production yang disutradarai Lasja F. Susatyo, Indi mengalami kelainan tulang yang berbentuk “s” hingga menonjol keluar dengan kemiringan 38 derajat. Sebagai gadis remaja, aktivitasnya menjadi sangat terbatas karena harus mengenakan besi penyangga tubuh (brace) selama 23 jam setiap hari.
Film ini bercerita tentang Indi, seorang gadis periang yang didiagnosa mengidap penyakit skoliosis ketika di bangku SMP. Sebelum masuk SMA dia berlibur ke Jakarta, dan berkenalan dengan Mika lewat sebuah pertemuan tak terduga. Mereka lalu menjadi teman dekat. Mika yang cuek, seru dan berani selalu punya cara untuk membuat Indi merasa bahagia di tengah siksaan penyakit yang diidapnya.
Indi menutupi hubungannya dengan Mika dari sang ibu (Donna Harun) karena dia tahu ibunya tidak suka dengan Mika yang jauh lebih tua dan bertato. Ketika hubungan mereka semakin dekat, Mika mengungkapkan satu rahasia tentang dirinya, bahwa ia mengidap penyakit AIDS.
0 comment:
Post a Comment